Standar Penyimpanan Bahan Makanan di Dalam Gudang yang Baik

Usaha makanan mengharuskan pemilik mempunyai stok barang yang banyak. Stok barang harus diperhatikan untuk memenuhi permintaan pelanggan. Permintaan yang banyak membutuhkan stok barang yang melimpah dan sebaliknya. Ketika permintaan sedikit maka stok barang juga harus diperhatikan sehingga tidak terjadi ketimpangan.

Bahan makanan pada usaha kuliner biasanya disimpan di dalam gudang penyimpanan. Gudang ini dimanfaatkan pemilik usaha agar ketersediaan barang masakan tetap terjaga. Menyimpan bahan makanan didalam gudang tidak bisa asal-asalan. Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan agar bahan makanan tetap layak digunakan.

Suhu Ruangan

Suhu menjadi faktor penting penentu lama dan tidaknya bahan makanan menjadi busuk. Banyak cara yang dapat digunakan untuk mengatur suhu ruangan. Salah satunya adalah menggunakan lantai parket murah. Lantai parket mampu membuat ruangan stabil dan tidak terlalu dingin atau lembab. Setiap bahan makanan memiliki standar suhu yang berbeda.

Bahan makanan yang masuk kedalam golongan daging segar biasanya membutuhkan suhu sekitar -5-(-10) derajat celcius tergantung dari lama penyimpanan. Semakin lama bahan makanan disimpan maka semakin dingin juga suhu yang diperlukan. Berbeda daging berbeda juga dengan bahan makanan susu, telur maupun beberapa bahan olahan yang dihasilkan. Bahan makanan ini sebaiknya disimpan pada suhu -5-7 derajat Celcius.

Sayuran akan tetap segar apabila disimpan pada suhu ruangan antara 7-10 derajat celcius. Sedangkan bahan makanan yang terbuat dari biji-bijian atau tepung-tepungan biasanya dapat bertahan pada suhu sekitar 25 derajat celcius.

Tempat Penyimpanan

Perbedaan suhu yang diperlukan dalam menyimpan makanan menuntut pemilik usaha mempunyai berbagai alat penyimpanan. Penyimpanan seperti lemari es, freezer, lemari biasa, serta rak penyimpanan wajib dimiliki. Bahan makanan yang dingin diletakkan pada tempat dingin dan seterusnya.

Baca ini juga: Menilik Kebutuhan Taman Kota Sebagai Ruang Terbuka Hijau Bagi Masyarakat Perkotaan

Selain makanan basah dan segar biasanya restaurant juga memiliki persediaan makanan kering seperti biskuit dan sebagainya. Makanan kering tidak cocok berada di lemari dalam waktu yang lama. Makanan kering sebaiknya diletakkan pada rak-rak yang memiliki sirkulasi udara baik.

Jarak Penyimpanan

Rak penyimpanan makanan sebaiknya tidak terlalu dekat dengan dinding serta lantai dariĀ parket murah. Jarak yang terlalu dekat atau mepet akan menghasilkan banyak permasalahan. Lantai akan menjadi sulit dibersihkan. Dinding menjadi lembab dan mengundang tikus datang. Selain itu, sirkulasi udara juga akan terhambat dan tidak merata.

Jarak antara rak dan dinding sebaiknya diatur sedemikian rupa. Jarak rak dengan dinding sebaiknya memiliki jarak antara 15cm. Jarak rak dengan langit-langit atau plavon sebaiknya antara 60cm. Hal ini akan memudahkan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan barang penyimpanan.

Pengambilan Bahan Makanan

Proses pengambilan stock bahan juga tidak sembarangan. Pengambilan barang menerapkan metode FIFO atau First In First Out. Maksudnya adalah barang yang pertama kali dimasukkan sebaiknya diambil terlebih dahulu. Barang yang berada di bagian bawah adalah barang yang dikeluarkan terlebih dahulu.

Kegiatan pengambilan seperti ini akan membuat bahan makanan tidak busuk. Proses pengambilan dilakukan secara berurutan. Barang baru akan diambil setelah barang lama habis digunakan.

Posisi Barang

Tempat yang digunakan sebagai penyimpanan sebaiknya dikhususkan. Jadi tidak ada barang yang dicampur. Barang dipisahkan sesuai jenisnya masing-masing. Cara ini dimaksudkan agar aroma dan keawetan bahan tetap terjaga. Pencampuran penyimpanan bahan makanan hanya akan membuat kacau. Bukan semakin sedikit ruangan yang dipake tetapi justru kerugian yang akan dihasilkan.

COMMENTS